Inspeksi rutin bawah kapal laut adalah komponen penting pemeliharaan kapal yang sering diabaikan. Bagian bawah kapal, juga dikenal sebagai lambung kapal yang terendam air, sangat rentan terhadap kerusakan seperti fouling (penumpukan organisme laut), korosi, retakan, dan masalah lainnya. Karena keadaan laut yang keras, bagian ini terus terpapar air asin, tekanan, dan gerakan, yang semua dapat menyebabkan keausan lebih cepat.
Inspeksi rutin bawah kapal sangat penting untuk efisiensi operasional, keselamatan, dan pemenuhan peraturan kelautan internasional. Ini juga penting untuk menjaga kondisi fisik kapal. Mari kita bicara tentang mengapa inspeksi bawah kapal penting dan keuntungan dari melakukannya secara teratur.
1. Menjaga Efisiensi Operasional Kapal.
Menjaga efisiensi operasional kapal adalah alasan utama pentingnya inspeksi bawah kapal. Organisme seperti alga, teritip, dan kerang sering menumbuhi lambung kapal saat terpapar air laut. Fouling ini menambah berat kapal dan meningkatkan hambatan air, sehingga mengurangi efisiensi gerakan kapal melalui air.
Kapal dengan penumpukan fouling pada lambungnya membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk bergerak, yang berarti mereka membutuhkan lebih banyak bahan bakar. Studi telah menunjukkan bahwa fouling yang tidak tertangani dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar hingga 20–30 persen. Tentu saja, hal ini akan meningkatkan biaya operasional kapal, mengurangi keuntungan, dan memengaruhi lingkungan karena emisi gas buang yang lebih tinggi.
Inspeksi rutin dapat membantu memantau kondisi lambung kapal dan menemukan fouling lebih awal. Setelah ditemukan, kapal dapat dibersihkan dengan tangan atau dengan robotik yang lebih canggih. Langkah ini tidak hanya mempertahankan efisiensi kapal, tetapi juga mengurangi biaya bahan bakar dan mengurangi dampak pada lingkungan.
2. Menemukan Kerusakan Fisik Lebih Awal.
Selain fouling, inspeksi bawah kapal sangat penting untuk menemukan kerusakan fisik di lambung kapal. Kerusakan ini dapat berupa retakan, kerusakan struktural, atau bahkan kebocoran permukaan kecil yang tidak terdeteksi. Lambung kapal akhirnya akan rusak karena tekanan air yang konstan dan kondisi laut yang ekstrem.
Retakan atau kerusakan yang tidak diperbaiki dapat menyebabkan masalah yang signifikan dalam jangka panjang. Dalam beberapa situasi, kerusakan kecil pada lambung kapal dapat menyebabkan air laut masuk ke dalam kompartemen kapal, menyebabkan kebocoran atau tenggelam kapal. Selain itu, korosi dapat terjadi akibat kerusakan pada lambung kapal, terutama jika lapisan pelindung seperti cat anti-karat atau anti-fouling telah terkelupas.
Teknisi dapat menemukan gejala awal kerusakan dengan melakukan inspeksi rutin sebelum masalah menjadi lebih parah. Perbaikan dini, seperti memperbaiki retakan atau mengganti bagian yang rusak, dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan mengurangi biaya perbaikan.
3. Menjamin Kepatuhan terhadap Regulasi.
Internasional Kapal yang beroperasi secara internasional harus mematuhi berbagai regulasi kelautan yang dibuat oleh badan-badan kelautan nasional dan organisasi seperti International Maritime Organization (IMO). Salah satu peraturan penting yang harus dipenuhi adalah yang berkaitan dengan inspeksi bawah kapal dan kondisi lambung kapal. Peraturan ini mengharuskan kapal untuk menjalani inspeksi rutin untuk memastikan bahwa lambung kapal dalam kondisi baik dan tidak membahayakan lingkungan laut. Misalnya, lapisan anti-fouling yang digunakan pada lambung kapal harus sesuai dengan standar internasional untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan. Kapal yang tidak menjalani inspeksi rutin atau ditemukan mengalami kerusakan yang signifikan dapat ditahan oleh otoritas pelabuhan dan tidak boleh berlayar sampai diperbaiki.
Selain itu, sertifikasi keselamatan kapal juga memerlukan inspeksi bawah kapal yang rutin. Untuk memastikan bahwa kapal dapat beroperasi dengan aman dan sesuai dengan standar internasional, sertifikasi ini sangat penting. Jika kapal tidak memenuhi persyaratan sertifikasi, pemilik kapal dapat menghadapi denda, kerugian keuangan, atau pembatasan operasional.
4. Menjaga Keselamatan Awak Kapal dan Kargo.
Keselamatan awak kapal dan kargo yang diangkut sangat penting saat berlayar. Lambung kapal yang rusak atau tidak terawat dapat membahayakan keselamatan kapal secara keseluruhan. Kegagalan struktural yang berpotensi menyebabkan kecelakaan laut dapat disebabkan oleh kebocoran yang tidak terdeteksi atau korosi yang parah.
Inspeksi rutin bawah kapal memastikan bahwa lambung kapal dalam kondisi terbaik, yang dapat membantu mencegah hal-hal seperti itu terjadi. Jika retakan, kerusakan, atau kebocoran ditemukan dengan cepat, perbaikan dapat dilakukan sebelum kapal menghadapi keadaan darurat di laut. Langkah ini meningkatkan keselamatan awak kapal, kargo, dan kapal itu sendiri.
Selain itu, kapal yang membawa muatan berbahaya, seperti bahan kimia atau minyak, harus diinspeksi lebih sering untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran yang membahayakan manusia dan ekosistem laut. Kebocoran muatan berbahaya dapat berdampak fatal baik pada reputasi kapal maupun ekosistem laut.
5. Korosi kapal laut adalah salah satu musuh utamanya.
Sering papar air asin dapat mempercepat proses oksidasi permukaan logam lambung kapal, menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Kapal dapat mengalami masalah serius, seperti kebocoran atau bahkan kehilangan stabilitas struktural, jika korosi tidak diatasi sejak awal.
Inspeksi rutin memungkinkan pemilik kapal untuk mengamati dan mencegah korosi. Menggunakan cat anti-korosi atau anti-fouling, yang dapat melindungi lambung kapal dari paparan air laut, adalah salah satu cara untuk mencegah korosi. Inspeksi rutin juga dapat membantu mengidentifikasi area yang memerlukan perlindungan tambahan, sehingga kerusakan korosi dapat diminimalkan.
Memantau dan menangani korosi secara teratur dapat memperpanjang umur kapal secara signifikan. Kapal yang dirawat dengan baik memiliki umur operasional yang lebih lama, yang berarti pemilik kapal tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk penggantian kapal yang mahal.